Kenapa Cincin Nikah Emas Putih Sangat Penting Bagi Pengantin? Begini Jawabnya

Tradisi Barat maupun Timur tidak pernah luput dari cincin nikah emas putih yang menjadi simbol penyatuan 2 jiwa. Lalu apa yang membuat cincin nikah tersebut selalu diwajibkan dalam upacara pernikahan? Anda dapat mengetahui jawabannya dalam artikel ini.

Alasan Cincin Nikah Dipasang Pada Jari Manis

Cincin nikah mulai dikenal pada era kekaisaran Romawi di belahan dunia barat semenjak berabad-abad silam. Semula perhiasan bulat ini digunakan untuk menunjukkan keseriusan sang pria kepada orang tua wanita yang dicintainya. Setelah lamaran diterima, cincin pun dipakai oleh sang wanita sebagai tanda bahwa dia telah terikat.

Namun ada abad ke 9, Paus Innocent III membuat peraturan baru. Di mana kedua pasangan calon mempelai wajib menyediakan cincin untuk dikenakan pada upacara pernikahan di gereja. Seusai tukar cincin, maka dilanjutkan dengan memberi pemberkatan kepada mempelai yang berbahagia.

Sesi tukar cincin ini pun memiliki cerita tersendiri. Dalam tradisi tersebut, jari manis dipilih sebagai jari yang tepat untuk mengenakan cincin. Dari segi praktis, jari manis dianggap tidak terlalu banyak beraktivitas. Berbeda dengan jari telunjuk yang lebih aktif. 

Dengan demikian resiko cincin rusak pun menjadi lebih kecil karena tidak terlalu banyak mengalami gesekan. Jari yang lain pun bisa digunakan untuk mengenakan cincin fashion model lain.

cincin nikah emas putih

Makna Cincin Berlian Wanita Asli Pada Jari Manis Pengantin

Setiap negara memiliki kepercayaan tersendiri yang menjadi alasan cincin berlian wanita asli dipakai pada jari manis. Selain sisi praktis yang telah diulas pada bagian atas, ada lagi sisi lain yang sama menariknya untuk diulik lebih lanjut.

Kepercayaan dari Tiongkok

Tiongkok atau RRC memiliki kepercayaan yang cukup unik mengenai asal usul cincin pada jari manis ini. Rakyat pada negara tersebut memiliki keyakinan bahwa setiap jari tangan memiliki perlambangan sendiri.

  • Jempol mewakili orang tua
  • Telunjuk mewakili saudara, baik kakak atau adik.
  • Jari tengah mewakili diri sendiri.
  • Jari manis mewakili pasangan suami istri.
  • Kelingking mewakili anak-anak.

Filosofi ini diambil bukan tanpa alasan kuat. Masyarakat Tiongkok mengatakan jari manis sebagai perlambang suami istri yang tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut dibuktikan dari eksperimen sederhana seperti ini.

  1. Satukan kedua telapak tangan Anda.
  2. Lipat jari tengah hingga hanya ada 4 pasang jari yang bertautan.
  3. Dalam keadaan demikian, coba pisahkan kedua jempol.
  4. Lalu pisahkan telunjuk yang tadi bertautan.
  5. Pisahkan lagi jari Kelingking.
  6. Terkadang coba pisahkan kedua jari manis.
  7. Dapat dipastikan jari yang lain dapat dipisah dengan mudah. Lain halnya dengan jari manis yang tetap menyatu.

Dari percobaan sederhana ini lah dapat dilihat bahwa jari manis merupakan simbol yang tepat untuk pasangan pengantin. Keduanya tetap melekat dan sukar untuk dipisahkan.

Kepercayaan dari Romawi kuno

Kepercayaan dari Romawi kuno berbeda lagi dengan kepercayaan Tiongkok. Cincin disematkan pada jari manis karena mereka percaya ada vena amoris. Pembuluh darah tersebut diyakini mengalir tepat ke jantung sehingga disebut dengan pembuluh darah cinta. 

Namun ada juga yang menyematkan cincin pada tangan kanan karena alasan tangan dominan. Tangan bagian kanan memang lebih kuat dibanding bagian kiri, serta memiliki ukuran yang lebih besar. Oleh karena itu diharapkan cinta pun mampu bertahan dan tumbuh lebih kuat. 

Anda dapat mencari cincin nikah emas putih di Mondial & Miss Mondial Jewellery. Store perhiasan ini menjual berbagai model cincin nikah impian para pengantin. Berlian asli pun disematkan pada cincin tersebut dengan kualitas nomor satu. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *